Maliwuko.desa.id-Ada kabar baik untuk warga masyarakat Maliwuko, Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dimana pada tahun 2018 ini akan banyak kegiatan pembangunan di desa yang dapat dimanfaatkan sebagai lapangan pekerjaan sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat.
Sejumlah kegiatan pembangunan yang direncanakan akan mulai dilakukan pada April 2018 itu diantaranya Normalisasi sungai Poso sepanjang sekitar kurang lebih 100 meter, Pembuatan Tanggul Penahan Tanah lokasi lapangan sepakbola, Penimbunan lapangan Sepakbola, Pembuatan bronjong penahan longsor di jalan menuju lapangan sepanjang 5 meter, Pembangunan Riol sepanjang 25 meter, gorong-gorong di lokasi jalan lingkar serta sejumlah kegiatan lainnya. “kegiatan dimulai seteleh pencairan tahap pertama mudah-mudah bulan April”ungkap Kades Maliwuko, Simon P Lapangoyu.
Kepala Desa Maliwuko menjelaskan pada tahun 2018 sejumlah kegiatan telah disiapkan untuk dilaksanakan pada Bulan April melalui kegiatan Padat Karya Tunai Di tahun 2018 ini. Dari anggaran biaya yang dialokasikan dari setiap kegiatan pembangunan itu, 30 persen dialokasikan untuk upah ongkos kerja “Jadi misalnya anggarannya 100 juta rupiah, maka 30 persennya itu untuk membiayai tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan” jelas Kades Maliwuko.
Dalam kegiatan padat karya tunai setiap kegiatan semaksimal mungkin akan menggunakan sumberdaya yang ada di desa “Tahun ini akan ada kegiatan normalisasi sungai sepanjang 100 meter, yang dalam pengerjaannya tidak akan menggunakan alat berat seperti eksavator, melainkkan oleh tenaga kerja manusia yaitu warga masyarakat desa Maliwuko”terang Simon” begitu pula dengan pasir/kerikil yang dibutuhkan misalnya untuk pembangunan riol maupun gorong-gorong, itu semua akan berasal dari sungai Maliwuko yang disiapkan oleh para penambang pasir”
Dengan model kegiatan padat karya tunai ini akan membuat alokasi dana desa dapat berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, seiring dengan terciptanya lapangan pekerjaan “Uang yang ada itu jadinya berputar di dalam desa, karena tidak ada sumberdaya dari luar desa Maliwuko yang dilibatkan. Tenaga kerja dari masyarakat desa, kebutuhan material pun dari desa, yang selama ini dijadikan sumber penghasilan para penambang pasir”. Tutup Kades Maliwuko.